Insulin adalah hormin yang berperab penting dalam proses pengaturan kadar gula darah . Oleh karenanya, penyandang diabetes(diabetesi) memiliki kadar gula yang tinggi .
Angka kejadian
Tahun 1995 , terdapat sekitar 135 juta diabetesi di seluruh dunia dan diperkirakan akan meningkat menjadi 300 juta orang pada tahun 2025 . ( sok tau ya haha )
Data dari International Diabetes Federation menyebutkan terdapat lebih dari 170 juta diabetesi di seluruh dunia ada tahun 2000 dengan 82 juta dianatarnya adalah penduduk Asia dan Australia .
WHO memperkirakan peningkatan jumlah diabetesi di Indonesia , yaitu dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta orang di tahun 2030 .
Apa saja sih jenis Diabetes Melitus itu ?
Secara garis besar ada 2 tipe utama DM , yaitu yang disebabkan tidak adanya produksi insulin sama sekali (DM Tipe I) dan yang disebakan tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin (DM Tipe II)
Sebagian besar penderita DM adalah termasuk tipe-2 .
Selain itu , ada DM gestational , yaitu tipe DM yang muncul ketika penderita hamil .
Juga DM tuipe lain yang disebabkan oleh pemakaian obat , penyakit lain-lain , dsb .
Apa saja sih penyebab Diabetes Melitus ?
Penyebab spesifik DM belum sepenuhnya dipahami, namun terdapat beberapa faktor resiko yang sangat erat kaitannya dengan terjadinya DM seperti :
- kelainan genetik
- penyakit autoimun (kelainan sistem imun)
- pola hidup dan makan yang tidak sehat
- tidak diketahui sebabnya alias idiopatik
Apa saja sih faktor resikonya ?
Faktor resiko yang tak dapat dimodifikasikan :
- Riwayat keluarga dengan DM
- Umur
- Riwayat DM gestional/kehamilan
Faktor resiko yang dapat dimodifikasikan :
- Kelebihan berat badan ( hati-hati tuh obesitas haha )
- Kurangnya akfitas fisik ( ayo mulai sekarang olahraga )
- Tekanan darah tinggi ( hipertensi )
- Kelebihan / ketidakseimbangan lemak / kolesterol ( dislipidemia )
- Pola makan tak sehat ( sekarang terapkan 4 sehat 5 sempurna ya )
Kadar glukosa darah sewaktu (mg/dL)
- Plasma vena : <100 ( Bukan DM ) , 100-199 ( Belum pasti DM ) , ≥200 ( DM)
- Darah kapiler : <90 ( Bukan DM ) , 90-199 ( Belum pasti DM ) , ≥200 ( DM)
- Plasma vena : <100 ( Bukan DM ) , 100-125 ( Belum pasti DM ) , ≥126 ( DM )
- Darah kapiler : <90 ( Bukan DM ) , 90-99 ( Belum pasti DM ) , ≥100 ( DM )
plasma vena : darah yang diambil dari pembuluh darah yang lebih besar dan dalam ( biasanya disuntik di bagian lengan )
darah kapiler : darah yang diambil dari pembuluh darah yang lebih halus ( biasanya disuntikan pada ujung jari)
Gejala klinis DM
Keluhan khas penderita DM adalah :
- Sering kencing ( poliuria )
- Sering haus ( polidpsia )
- Sering merasa lapar ( polifagia )
- dan penurun berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan lainnya yang juga kerap ditemukan antara lain , badan terasa lemah , cepat lelah , mudah sakit , kaki dan tangan terasa baal atau kesemutan gitu coy , gatal , pandangan kabur ( kabur kemana ? --'' ), disfungsi ereksi pada pria dan gatal pada daerah kemaluan ( wow haha :D )
Pilar penatalaksanaan DM
1.Edukasi
DM adalah penyakit yang sangat berkaitan dengan perilaki dan gaya hidup . Oleh sebab itu partisipasi dan kerja sama pasien dalam pengobatan dangat penting . Pasien perlu memahami keadaan penyakitnya dan gaya hidup sehat
2.Terapi gizi medis ( TGM )
TGM merupakan bagian penting dari penatalaksanaan secara total . Keteratitan dalam jadwal makan , pemahaman tentang jenis & jumlah makanan akan sangat mendukung pengobatan .
Setiap diabetisi perlu mendapat mendapat terapi dan konsultasi secara individual dari ahli gizi / dokter ahli gizi
3.Latihan jasmani
- Latihan jasmani berguna untuk menjaga kebugaran,memperbaiki kepekaan tubuh terhadap insulin , sehingga akan memperbaiki pengendalian gula darah .
- Latihan jasmani yang dianjurkan adalah yang bersifat aerobik , misalnya jalan kaki , bersepeda santai , joging dan berenang .
- Latihan jasmani sebaliknya dilakukan secara teratur , sedikitnya 150 menit per minggu
- Saat ini telah tersedia berbagai jenis obat untuk penderita DM . Untuk mengetahui obat apa yang paling tepat , berkosultasilah dengan dokter .
Pencegahan yang perlu dilakukan mencakup pencegahan primer , sekunder , dan tersier .
Pencegahan primer adalah upaya mengendalikan faktor-faktor risiko bagi mereka yang belum terkena DM . Sedangkan bagi yang telah diketahui menderita DM , dilakukan agar tidak terjadi komplikasi ( sekunder ) atau agar komplikasi tidak menyebabkan kecacatan ( tersier )
Hal yang dapat dilakukan sebagai pencegahan primer :
- mencegah dan mengatasi kegemeukan
- melakukan olahraga secara teratur
- mengobati hipertensi
- mengobati dislipidemia
- pela makan sehat seimbang dan tidak berlebihan
Selesai juga akhirnya huaaa , selamat membaca :)
0 komentar:
Posting Komentar