Rabu, 23 Juli 2014
Lelah
Jika mata ini tertutup lagi, adakah keindahan yang nantinya akan aku
rasakan? Akankah mimpi itu dapat mempertemukan aku dengan gadis itu?
Atau jika mataku ini tertutup lagi, hitam datang dan menyelimuti
tidurku. Aku takut, ketika aku bermimpi, ada yang memaksaku dan
menahanku untuk tidak terbangun lagi. Aku takut, aku benar-benar
tersadar telah terbawa dan terseret dalam mimpi buruk. Jika keindahan
itu sudah enggan memelukku, apa mungkin aku bisa kembali pada masa lalu
dan memperbaiki semua yang kini aku sesali. Aku ini bodoh, dan sangat
bodoh. Aku yang rela di selimuti hitam bersama kekosongan harapan.
Ketika aku diam, ketika itu juga waktu telah menyita kesempatan
terakhirku. Dan disaat aku lelah, disaat itu juga mimpi buruk datang
menakut-nakuti kesendirianku. Bukan aku tak sanggup, tapi aku ini
tertahan, aku ini sendiri, dan aku benar-benar lelah untuk berharap.
Seandainya keindahan itu telah datang bersama waktunya, mungkin selimut
putih itu telah menemani lelap tidurku. Untuk selamanya. Dan jika mata
ini tertutup lagi, aku ingin takkan pernah terbuka lagi, karena
keindahan telah ada dalam dekap lembut sentuhanku.
Rabu, 02 Juli 2014
Dan
Sekitar 2 minggu yang lalu , saya bertemu dengan wanita yang pernah saya kecewakan . Dan sekarang dia tampak jauh lebih berbeda . Dan saya senang bisa nemenin dia untuk beberapa hari di kota ini . Bener ya apa yang dikatakan orang-orang itu kalau penyesalan emang selalu ada di akhir . Dan bener juga apa yang dikatakan orang-orang kalau kesempatan ga dateng 2 kali . Dan sekarang saya ngerasain itu semua . Yaa semua . Saya cuma berharap ada kesempatan untuk saya memperbaiki kesalahan saya dahulu . Dan saya masih menunggu untuk itu .
Jumat, 25 April 2014
Bertambah
Tepat hari ini semuanya serba bertambah . Entah materi
kuliah yang bertambah sulit , pengalaman biasa-biasa aja yang bertambah banyak , harap yang terus bertambah
dengan jangka realisasi yang tak tentu , dan
bertambahnya usia yang mewakili semua hal yang bertambah dan yang akan
bertambah nanti . Hmmm…
Yang bertambah dalam hidup saya memang ga banyak . Tapi ya
saya coba nikmatin aja apa yang ada didepan . Walau terkadang hantu-hantu itu masih
saja tertawa membelakangi saya . Rasanya terlalu sulit untuk melangkah ketimbang
diam dan sesekali menengok ke belakang.
Manis dan pahit udah biasa lah jadi penyedap semua itu . Walau sebenernya banyak pahitnya juga . Tapi
kalo dipikir-pikir , dibalik itu semua ada hikmah yang selalu jadi penawar rasa
pahit itu . Dan disetiap kejadian yang kita alami itu udah ada skenarionya
masing-masing. Entah hanya sesaat atau selamanya , entah menjadi bagian terpenting atau sekedarnya , akan tetapi jadilah
yang terbaik di waktu itu tersebut . Nikmatin dengan tulus dan ikhlas . Meski
gak seperti apa yang di inginkan . Semuanya gak ada yang sia-sia . Karena
semuanya akan berbalik kepada kita . Dan semuanya akan menjadi cerita-cerita
kecil yang akan kita kenang dan kita rindukan disaat semuanya bertambah .
Jumat, 04 Oktober 2013
Sekedar Sesal
Aku tulis namanya , aku gambar wajahnya , seorang wanita sempurna , menawan , dan penuh senyum keceriaan . Senang ketika aku dekat dengannya . Sesal ketika aku salah memaknai sebuah arti . Sesal ini dalam . Ketika aku harus mengingat suatu hal yang dekat pupus tak berangan . Ini bukan masalah aku , dia , dan keadaan . Tapi ini masalah hati yang tak mengerti arti dari sebuah perasaan . Aku menyesal . Mengapa pada saat itu aku tak beranjak . Beranjak dari suara yang meragukanku . Dan sekarang semua telah berubah . Dia tak sedekat dahulu . Sedekat burung merpati bersama pasangannya . Tapi dia sudah menjauh bagai pasir merindukan bulan . Andai aku diberi kesempatan kedua , aku janji akan memperbaiki semua keadaan yang tersesal . Keadaan yang meresahkanku . Keadaan yang menagih janji akan sebuah penyesalan . Hanya saja , kesempatan itu hanya angan harapanku . Hanya nyata yang tertidur . Dan aku menyesal menyia-nyia kesempatan dahulu .
Senin, 29 Juli 2013
SEBUAH TANYA
“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”
Selasa, 1 April 1969
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”
Selasa, 1 April 1969
Minggu, 09 September 2012
Nulis lagi~
Hallo semua.. Lama banget ga update ini blog . Sibuk banget ane sama urusan sekolah dan lain-lain . Ahh kangen sama masa2 kayak dulu , bisa update blog , main dota , ngejam bareng , galauin someone dan masih banyak lagi . Kalau dulu [re:kelas 10,11] kan enak bebas bagai burung di langit biru yang luas and can do everything you want . Nah sekarang , udah bagai monyet tua yang terpenjara aja T.T cuma bisa senyum , ngeluh , dll lah . Yaudah langsung aje ane mau nulis kegiatan gladian pra serah terima jabatan DKM .
Senin, 22 Agustus 2011
..............
Aku rendah bahkan di rendahkan . Seolah-olah aku tidak ada , aku di kucilkan . Kekurangan selalu menjadi tolak ukur pandangan orang-orang . Aku bingung dengan mereka , mereka di jalanan sana yang selalu bersyukur atas apa yang mereka dapat . Tapi tidak dengan aku , aku selalu merasa rendah bahkan hina di hadapan orang-orang yang memiliki nasib yang berbeda dengan aku , ya nasib yang mereka sombongkan . Merenung untuk itu , mungkin ini lah yang dinamakan garis takdir . Aku tidak bisa melawan takdir tapi setidaknya aku masih diberi kesempatan untuk berada di bumi ini . Dan ini kesempatan aku untuk berjuang demi jutaan sel yang aku kalahkan . Aku terus bertahan di sekumpulan orang-orang yang menegakan kepalanya sembari tertawa melihatku yang tertunduk malu . Lelah raga ini yang selalu bertahan , aku ingin pergi ke tempat yang bisa aku jadi kan tempat ku merenungkan segalanya dan mencoba bersyukur atas apa yang aku dapat . Tetesan air suci mulai membasahi wajahku dari pasangan mataku . Sekarang aku sadar , bahwa hidup ini sulit dan bersyukur akan mengurangi kesulitan itu .
Langganan:
Postingan (Atom)